Dasar Persamaan Akuntansi
Tahap 1
Harta = Utang + Modal
Tahap 2
Harta = Utang + Modal + Pendapatan - Biaya
Belajar Pembukuan - Persamaan akuntansi akan tetap seimbang untuk setiap transaksi. Oleh karena itu, kelebihan akuntansi adalah keseimbangan. Filosofi keseimbangan juga merupakan filosofi yang penting dalam kehidupan. Untuk itu, wajar jika kita sangat menghargai akuntansi karena akuntansi mengajarkan kepada kita mengenai keseimbangan.
Contoh transaksi yang memengaruhi persamaan akuntansi:
1. Pada llanuari 2010, Amir dan Budi mendirikan sebuah perusahaan bernama PT Bangkit Lagi Sejahtera. Amir memberikan modal berupa uang senilai Rp 100.000.000 dan Budi menyerahkan bangunan senilai Rp. 300.000.000 dan sebuah mobil yang disepakati nilainya sebesar Rp 50.000.000. Mereka bergerak dalam usaha broker properti.
Dari transaksi di atas akan timbul persamaan dasar akuntansi:
(dalam jutaan rupiah)
HARTA = UTANG + MODAL
------------------------------------------------------------
Kas + Kendaraan + Bangunan = UTANG + Modal Amir + Modal Budi
100 + 50 + 30O = 0 + 100 + 350
Total 450 = -450
Dalam gambaran di atas, terlihat bahwa Kas bertambah senilai Rp 100.000.000, Kendaraan bertambah senilai Rp 50.000.000. Bangunan bertambah senilai Rp 300.000.000 sehingga kalau kita jumlahkan maka total harta senilai Rp 450.000.000. Di sisi lain kita juga melihat bahwa modal Amir bertambah senilai Rp 100.000.000 dan modal Budi bertambah senilai Rp 350.000.000 sehingga total utang + modal juga sama senilai Rp 450.000.000.
Nilainya selalu sama, yaitu 450 di sisi kiri dan 450 di sisi kanan.
2. Pada 3 Januari 2010, Perusahaan kemudian membeli sejumlah peralatan kantor senilai Rp 30.000.000 secara tunai. Transaksi ini mengakibatkan peralatan bertambah Rp 30.000.000 dan uang kas berkurang sebanyak Rp 30.000.000.
HARTA = UTANG + MODAL
-------------------------------------------------------------
Kas + Kend + Bangunan + Peralatan = UTANG + Modal A + Modal B
100 + 50+300 = 0 + 100 +350
-30 + 0 + 30 = 0
-------------------------------------------------------------
70 + 50 + 300 + 30 = 0 + 100 +35O
Total 450 = 450
-------------------------------------------------------------
Kas + Kend + Bangunan + Peralatan = UTANG + Modal A + Modal B
100 + 50+300 = 0 + 100 +350
-30 + 0 + 30 = 0
-------------------------------------------------------------
70 + 50 + 300 + 30 = 0 + 100 +35O
Total 450 = 450
Terlihat bahwa akibat dari pembelian peralatan, maka peralatan menjadi bertambah senilai Rp 30.000.000 dan kas berkurang senilai Rp 30.000.000. Karena transaksi ini tidak melibatkan elemen utang dan modal, maka yang terjadi penambahan dan pengurangan di elemen harta saja. Artinya, harta yang berpindah dari kas menjadi peralatan.
Jadi, dari sini bisa diambil kesimpulan bahwa tidak semua transaksi harus berpengaruh kepada harta, utang, dan modal sekaligus. Bisa saja transaksi terjadi hanya pada elemen harta saja atau terjadi antarharta itu sendiri.
3. Pada 7 Januari 2010, selanjutnya perusahaan membeli kendaraan Toyota Avanza senilai 130.000.000 dengan uang muka 30.000.000 dan sisanya kredit selama 1 tahun.
HARTA = UTANG + MODAL
------------------------------------------------------------
Kas + Kend + Bangunan+Peralatan =' UTANG + Modal A + Modal B
70 + 50 + 300 + 30 = 0 + 100 + 350
-30 + 130 = +100+ 0 + 0 0
------------------------------------------------------------
40 + 180 + 300 + 30 = 100 + 100 + 350
Total 550 = 550
------------------------------------------------------------
Kas + Kend + Bangunan+Peralatan =' UTANG + Modal A + Modal B
70 + 50 + 300 + 30 = 0 + 100 + 350
-30 + 130 = +100+ 0 + 0 0
------------------------------------------------------------
40 + 180 + 300 + 30 = 100 + 100 + 350
Total 550 = 550
Terlihat bahwa akibat dari pembelian mobil Toyota Avanza baru untuk operasional, maka kendaraan menjadi bertambah senilai Rp 130.000.000 dan kas berkurang senilai Rp 30.000.000 karena harga Rp 130.000.000 dibayar secara tunai senilai Rp 30.000.000 dan sisanya kredit. Di sisi lain, utang bertambah seniai Rp 100.000.000 akibat dari pembelian secara kredit.
Di sini bisa terlihat campuran antar harta dengan transaksi dalam utang modal. Jadi, transaksi bisa saja mengakibatkan pengaruh campuran dalam persamaan akuntansi ini. Hanya saja kalau kita perhatikan, apapun transaksi yang terjadi, saldo akhir dari masing-masing bagian kanan dan kiri atau Harta = utang dan Modal selalu sama yaitu Rp 550.000.000
4. Pada 11 Januari 2010, untuk menambah modal operasional perusahaan, maka Budi dan Amir menyetorkan kembali modal ke perusahaan masing-masing senilai Rp 200.000.000 sehingga modal yang disetorkan lagi senilai Rp 400.000.000.
HARTA = UTANG + MODAL
-----------------------------------------------------------
Kas + Kend + Bangunan+Peralatan = UTANG + Modal A + Modal B
40 + 180 + 300 + 30 = 100 + 100 + 350
+400 = + 200 + 200
-----------------------------------------------------------
440 + 180 + 300 + 30 = 100 + 300 + 550
Total 950 = 950
-----------------------------------------------------------
Kas + Kend + Bangunan+Peralatan = UTANG + Modal A + Modal B
40 + 180 + 300 + 30 = 100 + 100 + 350
+400 = + 200 + 200
-----------------------------------------------------------
440 + 180 + 300 + 30 = 100 + 300 + 550
Total 950 = 950
5. Pada 15 Januari 2010, di operasional pertama, mereka berhasil menjual sebuah rumah dan mendapatkan pendapatan senilai Rp 100.000.000. Pendapatan tersebut belum diterima secara tunai tetapi sudah diberikan invoice kepada pemilik properti.
Di sini, tahap 2 dalam persamaan,akuntansi mulai dilakukan. Ketika pendapatan terjadi, maka secara prinsip memengaruhi atau menambah modal tetapi jika dideskripsikan lebih lengkap maka muncul yang dinamakan pendapatan. Untuk penyederhanaan, modal Amir dan Budi akan kita jadikan satu.
HARTA = UTA`NG + MODAL
-------------------------------------------------------------------
Kas + Piutang +Kend + Bgn+Perlt = UTANG + Modal + Pendapatan - biaya
440 + 180 + 300 + 30 = 100 + 850 + 0 - 0
0 + 100 = 0 + 0 + 100
-------------------------------------------------------------------
440 + 100 + 180 + 300 + 30 = 100 + 850 + 100
Total 1050 = 1050
-------------------------------------------------------------------
Kas + Piutang +Kend + Bgn+Perlt = UTANG + Modal + Pendapatan - biaya
440 + 180 + 300 + 30 = 100 + 850 + 0 - 0
0 + 100 = 0 + 0 + 100
-------------------------------------------------------------------
440 + 100 + 180 + 300 + 30 = 100 + 850 + 100
Total 1050 = 1050
6. Pada 20 Januari 2010, konsumen membayar piutang komisi tersebut senilai Rp 50.000.000
HARTA = UTANG + MODAL
-------------------------------------------------------------------
Kas+Piutang+Kend+Bgn+Peralatan = UTANG + Modal + Pendapatan - Biaya
440 + 100 + 180 + 300 + 30 = 100 + 850 +100
+50 - 50 =
-------------------------------------------------------------------
490 + 50 + 180 + 300 + 30 = 100 + 850 +100
Total 1050 = 1050
-------------------------------------------------------------------
Kas+Piutang+Kend+Bgn+Peralatan = UTANG + Modal + Pendapatan - Biaya
440 + 100 + 180 + 300 + 30 = 100 + 850 +100
+50 - 50 =
-------------------------------------------------------------------
490 + 50 + 180 + 300 + 30 = 100 + 850 +100
Total 1050 = 1050
7. Pada 31 Januari 2010, perusahaan membayar biaya berupa gaji karyawan senilai Rp 10.000.000
HARTA = UTANG + MODAL
-----------------------------------------------------------------
Kas + Piutang +Kend + Bgn+Perlt = UTANG + Modal + Pendapatan - Biaya
490+50+180+300+30 =100+850+100-0
-10 = 0 + 0 + 0 + 10
-----------------------------------------------------------------
480+50+180+300+30 =100+850+100 -10
Total 1040 = 1040
-----------------------------------------------------------------
Kas + Piutang +Kend + Bgn+Perlt = UTANG + Modal + Pendapatan - Biaya
490+50+180+300+30 =100+850+100-0
-10 = 0 + 0 + 0 + 10
-----------------------------------------------------------------
480+50+180+300+30 =100+850+100 -10
Total 1040 = 1040
Di sisi lain, yaitu di bagian harta, karena biaya ini dibayarkan secara tunai, maka uang kas berkurang senilai Rp 10.000.000
8. Pada 31 Januari 2010, perusahaan juga harus membayar biaya air, listrik, dan utilities lainnya senilai Rp 5.000.000.
HARTA = UTANG + MODAL
--------------------------------------------------------------------
Kas + Piutang +Kend + Bgn+Perlt = UTANG + Modal + Pendapatan - Biaya
480+50 +180 +300 + 30 =100+850+100 -10
-5 = +5
--------------------------------------------------------------------
475 + 50 + 180 + 300 + 30 = 100 + 850 + 100 - 15
Total 1035 = 1035
--------------------------------------------------------------------
Kas + Piutang +Kend + Bgn+Perlt = UTANG + Modal + Pendapatan - Biaya
480+50 +180 +300 + 30 =100+850+100 -10
-5 = +5
--------------------------------------------------------------------
475 + 50 + 180 + 300 + 30 = 100 + 850 + 100 - 15
Total 1035 = 1035
Demikian gambaran sederhana untuk persamaan akuntansi. Persamaanakuntansi ini sangat penting sekali sehingga jika kita gagal memahami persamaan akuntansi dari transaksi yang terjadi, maka sulit bagi kita untuk memahami proses akuntansi selanjutnya. Itulah sebabnya kita diharapkan untuk melatih persamaan akuntansi ini dengan baik yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya bisa dengan membuat kasus sendiri untuk persamaan akuntansi dan mencoba untuk mengerjakannya sampai kita benar-benar ahli dalam persamaan akuntansi ini.
mantap artikelnya.... :)
ReplyDeletejoin blog aku ya....
lamdaya.blogspot.com
Jadi sangat menyenangkan belajar akutansi.menjadi lebih terbantu untuk memahami akutansi.terima kasih artikelnya.
ReplyDeleteJadi sangat menyenangkan belajar akutansi.menjadi lebih terbantu untuk memahami akutansi.terima kasih artikelnya.
ReplyDelete